TUGAS
KELOMPOK
NAMA KELOMPOK :
1. Fajar
Rochyadi Eko Wibowo (1B115105)
2. Muhammad
Taqwa Ramdhani (1B115047)
3. Indra
Wisona Hartanto (1B115067)
KELAS : 4KA44
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Analisis Kerja Sistem PERUSAHAAN TAKSI “BLUE BIRD”
1.Latar
Belakang
Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue
Bird sudah menjadi brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat.
Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun 1972, kini setelah lebih dari
30 tahun mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah berkembang
pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru
Jakarta. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya
Blue Bird dalam memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang
mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio
serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak
langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah
menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan
untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana
berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi
suara yang sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi
GPS ini mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada
mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih
cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan
yang masuk ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya
di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di
Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan
armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali
Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997,
taksi regular memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya
dengan nama Surabaya Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai
menjamah kota Bandung dengan 75 armada taksi regulernya. Meskipun dengan
jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini mendapatkan
pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di
Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah
diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator
taksi lainnya.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke
jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container,
yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha
transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu,
Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru,
dan Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan
solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business
Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang
mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap
dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna,
professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui
teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur
andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan
perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk
mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna
membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP
(System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise
Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam
membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan,
serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung
organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien
dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP
dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta
memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP
merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis
yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan
sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu
perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat
berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator
kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu, proses
implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan
yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent
akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis
(CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang
dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses
implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP
NetWeaver BI “GO Live”.
Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group
mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan
mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan,
lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem
yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite
guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk
proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP
NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI
yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik
industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari
berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan,
informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan
keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis
yang solid. Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya
pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi
Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai
lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal
untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan,
kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan
bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi
data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani
semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan
fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi
penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan
secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi
mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling,
sales & distribution, material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain
untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation & Reservation
Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan
Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan
ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat
melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument
pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi
yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan
alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang
via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut
order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput
konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi
dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau
keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga
merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini
masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan
biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta.
Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan
sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher
yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan.
Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan yang
loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan
harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih
dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird
memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman,
berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat
dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan
kualitas layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak
Blue Bird sering menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk
menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai
pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik
bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi,
khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung
yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain
berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi
inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para
pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan
training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak
heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang
baik dan jujur.
2. PERTANYAAN
STUDI KASUS
1. Mengapa perusahaan manufaktur harus
membangun produk yang pintar dan menyediakan jasa yang pintar ?Apa manfaat
bisnis yang bisa diperoleh?
2. Teknologi Informasi apa yang
digunakan oleh perusahaan dalam kasus ini untuk membangun produk pintar dan
menyediakan layanan pintar? Komponen IT apa lagi yang dapat digunakan?
3. Apa yang menjadi batasan bagi
sebuah strategi produk dan layanan pintar?
3. PENYELESAIAN
1. sebuah perusahaan, diperlukan
adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus kegiatan dan informasi
dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi manajemen yang
terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan.
Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa
tahun yang lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara
sederhana. Sistem yang ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen
perusahaan. Tetapi memasuki era globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu
komponen penting dalam kehidupan manusia, sistem informasi manajemen pun
mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik sistem informasi
manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang banyak
manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan,
tapi juga untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah
dibuktikan bahwa penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan
performa, namun bukan berarti semua perusahaan serta memutuskan untuk
menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan mereka. Masih ada juga perusahaan
yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki. Terlepas dari semua itu,
dalam hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
· Teknologi GPS
mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada
mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih
cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan
yang masuk ke pengemudi taksi.
· Perusahaan
transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business
Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver
BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi
informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis
sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi
kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen
senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan
menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang
komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi,
serta fungsionalitas data-warehousing.
· Aplikasi
Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya
mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application
and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu
merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan
perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang
diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian
modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua
modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu
dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan
aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan
proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar
dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
· Proses
implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan
yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent
akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue
Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA)
Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi
dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.
2. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP
NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI
yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri.
Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird
dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu.
Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh
jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu
meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut
meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material
management dan fleet management.
Di samping
itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird,
yakni Driver Management dan Operation & Reservation Management agar
bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic.
Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat
dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat
visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument
pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi
yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan
alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang
via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order
atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput
konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi
dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau
keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga
merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Salah satu strategi
yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah
dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat
saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel
diskon tertentu.
3. Pada saat ini Blue Bird
memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak
masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang
murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain
sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird
untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang
aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji
sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai
pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik
bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi,
khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung
yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain
berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai
customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi
inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para
pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan
training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak
heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang
baik dan jujur.
sumber:
http://mutiarahombing.blogspot.co.id/2015/03/tugas-sistem-informasi-manajemen-studi.html